Search This Blog

Wednesday, April 20, 2011

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Dalam kehidupan manusia atau individu selalu terjadi hubungan timbal balik. Dalam bermasyarakat senatiasa menjadi interaksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu. Beberapa jenis proses sosial dalam kehidupan bermasyarakat merupakan identifikasi dari interaksi yang bersifat kontinu.
Beberapa tokoh di dunia mempunyai pendapat yang berbeda – beda mengenai interaksi sosial. Beberapa tokoh tersebut adalah Kimbal Young, Gillin, Tamotsu Shibutani, dan Soekanto.
Kimbal Young (1948) membedakan interaksi sosial sebagai berikut:
  1. Oposisi, mencakup persingan dan pertentangan.
  2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi
  3. Diferensi, menyebabkan adanya perbedaan kerja antara orang – orang atau kelompok dalam masyarakat
Sementara Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:
  1. Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasi
  2. Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.

Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya tentang interaksi sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal berikut:
  1. Akomodasi
  2. Ekspresi
  3. Interaksi Strategis
  4. Pengembangan Perilaku Manusia
Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan proses diasosiatif.
PROSES – PROSES ASSOSIATIF

Proses asosiatif adalah prose yang merupakan penggabungan antara dua objek atau tanggapan indriawi. Proses penggabungan dapat diuraikan menjadi dua bentuk yakni:
1.      Kerja sama (cooperation),
2.      Akomodasi (acomodation),
3.      Asimilasi (assimilation),
4.      Akulturasi (acculturation).


No comments:

Post a Comment