Search This Blog

Friday, April 22, 2011

Siklus dan Kerahasiaaan Intelijen

Dua tindakan utama yang dilakukan intelijen, yakni pengumpulan dan analisa, harus dilihat dari sudut pandang yang lebih luas yakni yang menghubungkan kegiatan-kegiatan tersebut dengan kebutuhan pembuat keputusan dan penggunaan dari produk intelijen yang sudah rampung. Ini dilakukan melalui konsep siklus intelijen yakni suatu proses dimana informasi didapatkan, diubah menjadi produk intelijen dan dibuat disajikan kepada pembuat kebijakan.47 Siklus intelijen umumnya terdiri
dari lima langkah: (1) perencanaan dan pengarahan; (2) pengumpulan; (3) pengolahan; (4) produksi dan analisa: dan (5) penyebaran.
(1) Perencanaan dan pengarahan mencakup pengelolaan seluruh usaha intelijen, mulai dari identifikasi kebutuhan data yang disimpulkan dari penilaian tentang ancaman atau daftar prioritas dari isu strategis dan kebijakan yang sampai sekarang belum dipecahkan, memutuskan negara atau kelompok mana di dalam dan di luar negeri yang harus dpantau oleh intelijen, sampai dengan penyajian produk intelijen kepada pengguna. Keseluruhan proses ini diawali dari permintaan atau kebutuhan atas intelijen mengenai subyek tertentu berdasarkan kebutuhan dari pengguna apakah itu presiden, perdana menteri, dewan keamanan nasional, menteri atau badan pemerintahan lainnya. Dalam berbagai kasus, permintaan dan kebutuhan sudah terlembaga.
(2) Pengumpulan melibatkan pengumpulan data mentah yang diolah menjadi produk intelijen. Proses pengumpulan mencakup sumber terbuka, sumber rahasia, seperti agen dan pembelot yang memberikan informasi yang tidak dapat didapatkan dengan cara atau metode pengumpulan lainnya.
(3) Pengolahan berkenaan dengan pengubahan sejumlah besar informasi yang masuk ke dalam sistem menjadi produk intelijen akhir, seperti penerjemahan bahasa dan pemaknaan sandi. Informasi yang tidak langsung diserahkan kepada analist dipilah dan disimpan dalam komputer agar sewaktu-waktu dengan mudah dapat digunakan kembali. Dengan demikian pengolahan mengacu pada pemilahan berdasarkan subyek dan juga pengurangan data, serta penafsiran dari informasi yang disimpan dalam film dan pita melalui penggunaan proses fotografi dan elektronik lanjutan.
(4) Produksi dan analisa mengacu pada pengubahan informasi dasar menjadi intelijen akhir. Ini mencakup integrasi, evaluasi dan analisa semua data yang tersedia dan penyiapan beragam produk intelijen. Produk atau perkiraan semacam itu dapat disajikan sebagai briefing, laporan singkat atau uraian yang lebih panjang. Intelijen mentah, yang dikumpulkan sering kali terpisah-pisah dan terkadang saling bertentangan, sehingga membutuhkan ahli khusus untuk menentukan arti dan pengaruhnya. Jadi, analisa yang baik bergantung pada penggabungan berbagai pemikiran terbaik untuk mengevaluasi kejadian dan kondisi, menggunakan rangkaian pengetahuan publik maupun rahasia yang didapatkan dari musuh. Subyek-subyek yang terkait dapat mencakup kejadian, kemampuan atau perkembangan masa depan yang mungkin terjadi, atau berbagai wilayah dan masalah atau tokoh-tokoh dalam berbagai konteks, apakah itu politik, geografis, ekonomi, keilmuan, militer atau biografis.
(5) Penyebaran, langkah terakhir dari siklus ini, yang mencakup penanganan dan distribusi intelijen akhir kepada pengguna intelijen, yakni pembuat kebijakan yang sama yang kebutuhannnya telah memicu jalannya siklus pada awalnya. Ini merupakan tahap yang penuh dengan kemungkinan akan terjadinya kesalahan. Informasi yang tersaji harus memiliki lima karakter penting agar dapat berguna: relevansi, tepat waktu, akurat, cakupan, dan murni- artinya informasi tersebut bebas dari manipulasi politik (informasi yang salah, propaganda, penipuan, dll.).
Dua frasa yang seringkali diabaikan dalam proses ini: penggunaan dan umpan balik. Isu-ius penting termasuk bagaimana dan dalam bentuk apa, pembuat kebijakan menggunakan intelijen dan sampai sejauh mana intelijen tersebut digunakan. Hubungan dengan para pembuat kebijakan harusnya aktif dan bukannya pasif. Namun objektifitas membutuhkan jarak tertentu dan kemauan untuk menimbang semua variabel, bukan hanya yang dianggap penting oleh analist atau penggunanya pada masa lalu. Walaupun umpan balik tidak dilakukan sesering yang diinginkan oleh badan intelijen, suatu dialog antara pengguna dan produsen intelijen harus terjadi setelah intelijen tersebut diterima. Jadi pembuat kebijakan harus memberikan penjelasan kepada pengguna apakah kebutuhan mereka telah dipenuhi dengan baik serta mendiskusikan penyesuaian yang mungkin dibutuhkan dalam bagian manapun dari proses tersebut.
Sebagaimana model pada umumnya, gambaran siklus intelijen ini merupakan penyederhanaan dari apa yang terjadi di dunia nyata. Syarat-syarat tertentu dapat menjadi ketentuan. Pembuat kebijakan jarang mau untuk menspesifikasi rincian informasi. Melainkan, mereka akan mengindikasikan suatu keinginan akan laporan tentang situasi atau perkembangan tertentu, dan membiarkan tanggung jawab untuk menentukan bagaimana informasi yang dibutuhkan akan didapatkan guna menyiapkan laporan semacam itu kepada badan intelijen.
Lebih jauh lagi, badan intelijen pasti memiliki kebutuhan internal untuk mendapatkan informasi guna memastikan keberlangsungan operasi mereka: yaitu intelijen yang akan berguna dalam operasi potensial di masa depan atau yang terkait dengan kontra intelijen dan keamanan. Penyebaran adalah aspek sikus intelijen yang paling sulit untuk ditangani secara tepat.
Berbagi intelijen, bahkan dalam suatu pemerintahan, adalah sulit karena kebutuhan untuk merahasiakan metode dan sumber intelijen tersebut. Namun menyebarkan intelijen ke sebanyak mungkin pejabat yang bertanggung jawab adalah penting untuk memastikan keamanan dan keselamatan yang efektif.

Kerahasiaan Sistem Intelijen
Transparansi pemerintah, administrasi negara dan kegiatan semua badan adalah penting dalam suatu demokrasi bila pemerintah tersebut ingin mempertahankan legitimasi, peneriman dan dukungan dari publik, massa pemilih dan pembayar pajak. Namun, untuk mendapatkan informasi yang akan disangkal atau dirahasiakan pihak lain, pemerintah harus bergantung pada badan intelijen yang membutuhkan kemampuan serta kewenangan yang tidak dimiliki badan pemerintah lainnya. Badan intelijen seharusnya tidak hanya menggunakan teknik-teknik penyusupan namun juga harus memiliki kewenangan hukum dalam menggunakannya. Lebih jauh lagi, mereka harus melakukan kebanyakan kegiatan pengumpulan dan analisa mereka dalam kerahasiaan. Jadi, kerahasiaan adalah sumber daya yang sangat berharga. Kebutuhan akan kerahasiaan berarti kegiatan dan kinerja badan intelijen tidak dapat setransparan badan pemerintahan lainnya, dan mereka juga tidak dapat dikenakan pengawasan dan debat publik seketat pada umumnya. Penerbitan informasi tentang alokasi sumber daya dan kesuksesan badan intelijen akan memiliki resiko mengungkapkan kemampuan dan target mereka, dan dengan demikian mungkin akan merusak keefektifan mereka. Jadi agar badan intelijen dapat melakukan pekerjaannya dengan efektif, ada beberapa ranah kegiatan yang rentan yang harus tetap dijaga kerahasiaanya.
Dalam demokrasi, pada umumnya disepakati ada tiga hal yang sensitif berkenaan dengan intelijen:
Semua informasi berkenaan dengan sumber, operasi, metode, prosedur dan cara pengumpulan.
Kerahasiaan identitas staf operasional dan perlindungan terhadap pengetahuan dan informasinya. Asal dan rincian intelijen yang disediakan oleh badan intelijen asing secara rahasia. Semua badan intelijen membutuhkan penjagaan kerahasiaan tentang isu-isu tersebut. Mereka harus dapat menjamin perlindungan identitas sumber serta informasi rahasia yang diterima. Ini bukan hanya untuk dirinya sendiri atau untuk perlindungan personelnya, namun juga bagi pihak-pihak asing yang berkerja sama dengan badan tersebut. Kerahasiaan dibutuhkan karena ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan sumber-sumber aktual maupun potensial. Tidak ada orang yang mau bekerja untuk sebuah badan intelijen yang tidak mampu melindungi sumber-sumbernya dari pengungkapan kepada publik.
Kebutuhan kerahasiaan identitas dari staf operasional badan tersebut berakar dari hal pertama: sumber, operasi, metode, prosedur dan cara pengumpulan tidak dapat dipertahankan kerahasiaanya bila individu yang terlibat dalam operasi tersebut diketahui oleh publik.
Pengetahuan dan informasi badan intelijen harus dilindungi karena pengungkapannya akan membuka maksud, target khusus usaha pengumpulan, dan juga kemampuan sistem pengumpulan. Dengan kata lain ini dapat memicu langkah perlawanan yang efektif dan tepat, gangguan operasi dan penutupan akses serta kegagalan pengumpulan di masa depan.
Sering kali kesuksesan intelijen harus tetap dirahasiakan agar dapat memastikan keberlangsungan kesuksesan pengumpulan intelijen. Bila pemerintah tertarik pada dan menginginkan kerja sama antara badan intelijennya dengan badan intelijen negara lain,53 penjagaan kerahasiaan asal dan isi informasi, intelijen dan penilaian yang disediakan adalah sangat penting. Semua dokumen dan pembawa intelijen tetap menjadi hak milik negara yang menyediakannya dan tidak dapat disebarkan lebih lanjut tanpa izin. Karena informasi intelijen harus tersedia untuk badan-badan  asing sesuai dengan aturan pembagian atau pertukaran intelijen tersebut, penjagaan kerahasiaan secara timbal balik diharapkan dari badan-badan asing itu.

Jadi sangatlah penting untuk menetapkan panduan dan peraturan yang jelas dalam hal klasifikasi, distribusi dan pengarsipan serta akses kepada intelijen, dalam hubungannya dengan warga negara, badan intelijen negara tersebut dan badan-badan pemerintahan asing. Namun, tidak semua hal harus dilindungi dan dirahasiakan. Hanya sampai sejauh ketika pengungkapan membahayakan atau merusak sumber-sumber dan metode intelijen yang sensitif maka pengungkapan intelijen hanya akan menjadi bumerang. Ketika publisitas tentang intelijen, baik itu faktual maupun fiksional terjadi secara luas, di negaranegara demokrasi liberal publik tetap yakin bahwa pemerintahnya masih merahasiakan terlalu banyak dokumen dan menyimpan terlalu banyak rahasia pada umumnya.
Dalam suatu masyarakat yang terbuka, kehendak rakyat tidak dapat dihalangi terlalu lama tanpa konsekuensi tertentu. Cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan pendidikan publik adalah dengan membiarkan publik mendapatkan keuntungan langsung dari produk, informasi dan penilaian intelijen. Jadi sekarang ini publikasi intelijen resmi AS, beberapa di antaranya sangat berharga, tersedia untuk dibeli oleh publik. Banyak badan intelijen memiliki situs di internet dengan isi semakin berkembang.
Negara yang memiliki kode etik tetap untuk badan intelijennya menayangkan ini di situsnya. Jelas bahwa tidak semua badan intelijen dapat menawarkan kepada publik data seperti World Fact Book CIA di situs resminya, walaupun hal itu sering kali digunakan dan sangat dihargai di dunia akademis: hanya badan-badan besar yang memiliki sumber daya untuk secara berkala memperbaharui data tersebut.
Bagaimanapun juga, bahkan lembaga yang kecil sekalipun dapat mensanitasikan beberapa produk dan penilaiannya tentang kepentingan terkini dan membukanya terhadap publik, terutama ketika publikasi semacam itu dapat membantu dalam memperjelas secara faktual isu-isu, perkembangan, kejadian dan posisi pemerintah yang kontroversial.
Di samping sikap publik yang mendukung intelijen, yang diinginkan dan dibutuhkan oleh negra demokrasi manapun, kerjasama dengan publik juga penting. Dengan menyediakan kepada publik nomer telepon, faks dan alamat surat elektronik yang dapat dihubungi, badan-badan ini dapat mendorong dukungan publik yang lebih besar.

No comments:

Post a Comment