Search This Blog

Wednesday, April 20, 2011

Memahami Intelijen

1.       Pendahuluan
Kata intelijen berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” (kata benda), yang secara harfiah berarti kecerdasan (pengertian umum). Secara khusus yang berkaitan dengan upaya mengamankan Negara dan Bangsa.
Intelijen dapat kita bedakan yaitu intelijen sebagai bahan keterangan yang sudah diolah, sebagai Organisasi dan sebagai Kegiatan. Ketiga pengertian ini, walaupun terpisah namun selalu berkaitan satu dengan yang lain.
2.       INTELIJEN SEBAGAI BAHAN KETERANGAN YANG SUDAH DIOLAH

Intelijen diperoleh melalui suatu proses pengolahan dari bahan keterangan/informasi yang didapat. Bahan keterangan merupakan bahan dasar yang masih mentah. Bahan mentah ada yang memenuhi syarat dan ada yang tidak memenuhi syarat untuk dijadikan intelijen. Bahan mentah yang memenuhi syarat untuk dijadikan intelijen adalah bahan – bahan yang berkaitan dengan masalah keamanan, yang dapat dipercaya sumbernya dan relevan dengan masalah yang dicari atau dibutuhkan.
Intelijen sebagai bahan keterangan yang sudah diolah adalah merupakan hasil terakhir atau produk daripada pengolahan yang selanjutnya disampaikan kepada pihak – pihak pemakai untuk dipergunakan sebagai bahan penyusunan rencana dan kebijaksanaan yang akan ditempuh dan yang memungkinkan untuk bahan mengambil keputusan. Dalam hal ini initelijen juga merupakan suatu pengetahuan yang perlu diketahui sebelumnya, dalam rangka untuk menentukan langkah – langkah dengan resiko yang diperhitungkan. Dengan kata lain, intelijen diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat dalam tiga aspek, yaitu perencanaan, kebijaksanaan dan cara bertindak (cover of action).
a.       Dilihat dari segi tujuan penggunaan, intelijen sebagai bahan keterangan yang sudah diolah dapat dibedakan :
1)      Intelijen Strategis
Intelijen strategis adalah bahan – bahan keterangan yang dicari, dikumpulkan dan diolah untuk dipergunakan bagi kepentingan strategi. Intelijen ini mencakup hal – hal yang meliputi pokok – pokok persoalan :
a)      Politik
b)      Ekonomi
c)       Perkembangan Ilmu Pengetahuan
d)      Sistim Komunikasi
e)      Geografi Militer
f)       Demografi
g)      Kebudayaan
h)      Biografi Personalia penting
i)        Angkatan Bersenjata
j)        Dan lain – lain
Dengan demikian kita mengenal istilah – istilah intelijen politik, intelijen ekonomi, intelijen militer dan sebagainya. Penggunaan intelijen tersebutt antara lain untuk kepentingan diplomasi, untuk menentukan langkah – langkah yang akan diambil dalam bidang politik, di bidang ekonomi, sosial-budaya, militer dsb. Sesuai dengan kepentingannya dan keadaan/situasi yang dihadapi.
2)      Intelijen Taktis
Intelijen Taktis adalah bahan – bahan keterangan yang dicari, dikumpulkan dan diolah untuk dipergunakan bagi kepentingan yang bersifat taktis.
Intelijen ini mencakup hal – hal yang meliputi ipoleksosbudkam dan keadaan medan, cuaca, musuh secara terbatas, sepanjang hal – hal ini diperlukan untuk kepentingan taktis. Penggunaan intelijen taktis ini ialah untuk kepentingan taktis, yang memberikan kemungkinan kepada pihak yang mempergunakannya untuk menentukan tindakan – tindakan yang akan dengan resiko yang diperhitungkan, bagaimana cara mempergunakan sarana – sarana yang ada padanya secara berdaya guna dan berhasil guna dalam batas waktu tertentu, di daerah tertentu untuk mencapai sasaran yang ditentukan oleh pihak atasan yang berwenang sesuai dengan bagian strategi yang digariskannya.
b.      Dilihat dari segi pengertiannya sebagai produk atau pengetahuan, intelijen sebagai bahan keterangan yang sudah diolah dapat dibedakan :
1)      Intelijen Dasar
Intelijen dasar digunakan untuk pengetahuan dasar atau catatan dasar bagi pihak yang menggunakan yang bertujuan untuk memberikan arti pada gejala – gejala dan perubahan – perubahan yang terjadi pada suatu waktu di masa lalu. Tanpa adanya pengetahuan dasar mengenai sesuatu masalah tertentu, sukar untuk dinilai secara tepat suatu fenomena atau perubahan yang terjadi mengenai masalah tersebut, dan mungkin tidak akan ada artinya pengetahuan mengenai perkembangan mengenai masalah tersebut di masa yang akan datang. Dengan demikian intelijen dasar ­mencakup bidang – bidang yang luas, umum dan bersifat statis.
Pada hakekatnya intelijen dasar digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :
a.       Pengetahuan – pengetahuan dasar yang dinilai belum mengandung spot intelijen
b.      Pengetahuan – pengetahuan dasar yang sudah mengandung nilai intelijen atau spot intelijen yang juga disebut Intelijen Dasar Diskriptif (IDD).
Intelijen Dasar Diskriptif meliputi : Basic Research, Encyclopedia Intelligence, Fundamental Research, Monographic Data dan Basic Data.
Intelijen Dasar Diskriptif dapat dikelompokka :
1.       Wilayah/negara/daerah
2.       Golongan/kelompok/organisasi
3.       Perorangan/tokoh – tokoh prominen
4.       Masalah
2)      Intelijen yang aktual
Dalam perumusan intelijen sebagai pengetahuan perlu dinyatakan pengertian tersebut sebagai bagian pengetahuan yang telah dipilih dan yang mempunyai dasar kekuatan yang berarti bagi penentuan tindakan – tindakan yang akan diambil oleh pihak yang berwenang untuk menggunakannya tepat pada masalahnya, yang biasa disebut : Current Reportorial Form atau laporan perkembangan yang sedang terjadi
Contoh : Current Intelligence, Current Evaluation, Current Appreciations, Hot Intelligence, yang dimuat dalam laporan harian, laporan khusus (lapsus), dan memorandum.
Konsekwensi dari perumusan ini ialah bahwa intelijen dasar diskriptif yang bersifat umum, luas dan statis tersebut pada suatu waktu tertentu perlu ditonjolkan untuk digunakan oleh pihak yang berwenang pada masalahnya sesuai dengan keadaan dan situasi yang dihadapi pada waktu itu. Dengan demikian intelijen aktual menonjolkan perkembangan masalah yang sedang ada dalam proses pada waktu itu dan mempunyai hubungan dengan intelijen dasar diskriptif yang relevan dengan masalah tersebut.
3)      Intelijen yang diramalkan
Intelijen yang diramalkan mempunyai peranan penting bagi intelijen. Karena perkembangan yang lampau dan perkembangan yang sedang terjadi dicerminkan oleh Intelijen Dasar Diskriptif fan Intelijen Aktual, sedangkan intelijen yang diramalkan meramalkan perkembangan yang akan terjadi di masa datang sebagai lanjutan proses perkembangan yang sedang terjadi. Dengan kata lain sebagai bentuk gambaran spekulatif tentang apa yang akan terjadi. Dengan demikian intelijen yang diramalkan mempunyai arti sebagai “peringatan dini” (early warning) bagi pihak yang bertanggung jawab untuk menentukan rencana – rencana dan langkah – langkahnya, contoh : Estimate (perkiraan keadaan), Staf Intelijen, Capabilities Intelligence.
Catatan :
Elemen – elemen IDD pada butir 1).a) merupakan basis bagi butir 2) dan 3) karena merupakan pekerjaan pendahuluan yang sangat berarti bagi perkembangan sehari – hari dan merupakan landasan yang kokoh untuk tinggal landasnya spekulasi/perkiraan/estimasi/ramalan.
Elemen pada Intel Aktual (Current Reportorial) mempunyai tugas untuk mengikuti jejak perkembangannya. Dia juga bertugas agar elemen – elemen IDD selalu up to date (tidak ketinggalan) dan juga selalu siap dan waspada terhadap perkembangan yang dapat mempengaruhi kepentingan nasional.
Akhirnya bisa merupakan jembatan bagi butir 1) dan butir 3) atau jembatan antara The Past and The Future.
Elemen ketiga (3) – intel ramalan, merupakan tugas paling penting, akan tetapi paling sulit, dalam proses produk/intelijen. Secara spekulatif dia harus dapat memperkirakan/meramalkan sesuatu yang bakal terjadi jauh ke depan dan dapat memberikan peringatan/waning yang dini, dengan mengelaborasi indikator atau faktor kunci yang benar – benar relevan dengan kepentingan nasional.
Adapun isi dari bentuk – bentuk tersebut di atas pada dasarnya mengandung tiga masalah pokok sebagai berikut :
a)      Kemampuan (capability)
b)      Kelemahan (Vulnerability)
c)       Kemungkinan cara bertindak (probable course of action)
3.       INTELIJEN SEBAGAI ORGANISASI ATAU BADAN
Intelijen dalam pengertiannya sebagai organisasi merupakan badan/alat yang dipergunakan untuk menggerakkan kegiatan – kegiatan intelijen sesuai dengan fungsinya, baik berupa penyelidikan, pengamanan maupun penggalangan untuk mencapai tujuan – tujuan intelijen guna memnuhi kepentingan pihak atasan yang berwenang dan bertanggung jawab. Yang penting untuk diperhatikan dalam penyusunan organisasi intelijen adalah faktor efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Intelijen sebagai Organisasi/Badan menyangkut hal – hal dasar pengorganisasian dan bentuk organisasi.
a.       Dasar – dasar Organisasi
Prinsip dan dasar – dasar organisasi pada umumnya berlaku juga organisasi intelijen selama ia tidak bertentangan dengan kepentingan untuk mencapai tujuan, terutama prinsip – prinsip, kekenyalan dan keserbagunaan.
Dasar – dasar yang dipergunakan khusus dalam penyusunan organisasi intelijen adalah :
1)      Kemampuan untuk mengamat – amati keadaan dan kemampuan untuk memberikan ramalan yang tepat mengenai perkembangan yang akan datang berdasarkan pengetahuan tentang keadaan yang lampau dan keadaan perkembangan sekarang yang masih dalam proses.
2)      Kemampuan untuk dapat meyakinkan bahwa pengetahuan yang diperolehnya memenuhi kebutuhan pihak – pihak yang menggunakan (yang berwenang dan bertanggung jawab) dalam pengambilan keputusan yang tepat, lengkap, teliti dan cepat sesuai masalahnya.
3)      Mempunyai efisiensi dan efektifitas yang maksimal dalam melaksanakan fungsinya. Untuk mencapai hal ini Organisasi Intelijen harus disusun dengan menggunakan atau memilih salah satu dari pada dasar – dasar berikut :
a. Penyusunan atas dasar fungsi – fungsi.
b.Penyusunan atas dasar kegunaan.
c. Penyusunan atas dasar wilayah.
d.Penyusunan atas dasar pokok – pokok persoalan.
e.Penyusunan atas dasar stratifikasinya.
f.  Penyusunan atas dasar kombinasi daripada dasar – dasar tersebut di atas.
b.      Bentuk – bentuk organisasi yang disusun atas dasar tersebut di atas antara lain sebagai berikut :
1.       Fungsi – fungsi :
i.      Penyelidikan
ii.      Pengamanan
iii.      Penggalangan
2.       Kegunaan
i.      Strategis
ii.      Operasi
iii.      Taktis
3.       Wilayah
i.      Luar Negeri
ii.      Dalam Negeri
4.       Pokok – pokok persoalan
i.      Politik
ii.      Ekonomi
iii.      Sosial Budaya
iv.      Ilmu Pengetahuan
v.      Militer
vi.      Teknologi dst.
Pokok – pokok persoalan tersebut akan terus bertambah jenisinya sesuai dengan perkembangan proses dinamika dan spesialisasi tugas – tugas intelijen.
5.       Startifikasi
i.      Individual
ii.      Taktis (combat)
iii.      Strategis (departemental)
iv.      Strategis (nasional/negara)
4.       INTELIJEN SEBAGAI KEGIATAN
a.       Kegiatan intelijen mencakup semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan yang diwujudkan dalam bentuk penyelidikan, pengamanan dan penggalangan.
Dalam hal ini dibedakan menjadi kegiatan rutin dan operasi intelijen, sebagai berikut :
1.       Kegiatan Rutin Intelijen
Adalah usaha, kegiatan dan tindakan yang dilakukan secara rutin dan terus menerus serta berdasarkan suatu tata cara kerja yang tetap. Kegiatan ini bisa mempunyai aspek jangka pendek dan bisa pula mempunyai aspek jangka panjang.
2.       Operasi Intelijen
Ialah suatu usaha, kegiatan dan tindakan yang dilakukan berdasarkan suatu rencana untuk mencapai suatu tujuan yang diperinci secara khusus di luar daripada tujuan yang rutin dalam hubungan ruang dan waktu yang ditetapkan dan yang dilakukan atas dasar perintah dari pihak atasan yang berwenang.
Dalam pelaksanaan operasi intelijen dapat dimasukkan komponen – komponen lain di luar komponen – komponen intelijen sepanjang hal tersebut diperlukan karena kaitannya dengan intelijen.
b.      Penyelidikan
Penyelidikan ialah semua usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan secara berencana dan terarah untuk memperoleh keterangan – keterangan yang dibutuhkan mengenai masalah tersebut untuk dapat membuat perkiraan mengenai masalahnya yang dihadapi.
Penyelidikan dapat dilakukan dengan sumber – sumber terbuka di dalam maupun luar negeri, dengan cara – cara yang terbuka.
Untuk mendapatkan bahan – bahan keterangan yang tidak mungkin diperoleh melalui cara – cara terbuka, dipergunakan cara – cara tertutup. Penyelidikan dilakukan secara terus menerus. Dilihat dari segi proses dan sasarannya, maka kegiatan intelijen dapat dibedakan menjadi :
1.       Penyelidikan Strategis
Penyelidikan strategis dilakukan secara terus menerus sebelum perang, selama perang dan sesudah perang dengan cara – cara yang terbuka tetapi dimana perlu juga cara – cara yang tertutup, di dalam maupun di luar negeri.
Sarana – sarana penyelidikan strategis berada pada eselon – eselon mulai dari tingkat departemen samapai kepada tingkat eselon strategis yang terendah.
2.       Penyelidikan Taktis
Penyelidikan taktis dilakukan di medan pertempuran atau di medan yang terbatas yang menjadi tanggung jawab eselon – eselon taktis. Penyelidikan taktis dilakukan terus menerus dalam arti yang relatif selama perang dan dilakukan juga sebelum dan sesudah perang.
Cara – cara yang digunakannya biasa terbuka, tetapi ada kalanya juga dipergunakan cara – cara yang tertutup. Sarana – sarana yang dipergunakan adalah sarana – sarana organik yang berada pada satuan – satuan taktis mulai dari tingkat yang tertinggi sampai kepada tingkat yang terendah.
Disamping kedua bentuk tersebut juga terdapat kegiatan penyelidikan yang bersifat terbuka dan penyelidikan yang tertutup.
c.       Pengamanan
Pengamanan ialah semua usaha, kegiatan dan tindakan yang bertujuan untuk :
1.       Mencegah berhasilnya usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan pihak lawan untuk memperoleh keterangan mengenai keadaan kita sendiri, untuk melakukan sabotase dan untuk melakukan penggalangan terhadap personil pihak kita sendiri.
2.       Mencegah terjadinya kebocoran dan kehilangan bahan keterangan, materiil serta kerugian personil sebagai akibat kelalaian, kealpaan, kebocoran pihak sendiri.
3.       Memberikan proteksi secara maksimal atas materiil dan personil terhadap bencana.
4.       Menumpas usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan pihak lawan/musuh yang melakukan spionase, sabotase dan penggalangan.
Dilihat dari sifatnya, kegiatan pengamanan dapat dibedakan menjadi pengamanan preventif dan pengamanan represif.
d.      Penggalangan
Penggalangan ialah semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan yang dilakukan secara berencana dan terarah dengan sarana – sarana intelijen , khusus untuk membuat, menciptakan/merubah suatu kondisi di daerah atau kelompok tertentu, dalam jangka waktu tertentu yang menguntungkan atau sesuai kehendak atasan yang berwenang untuk menghilangkan hambatan – hambatan dalam rangka mendukung kebijaksanaan yang akan ditempuh /akan ditempuh oleh pimpinan.
Kondisi menguntungkan yang menjadi tujuan daripada penggalangan bisa mencakup bidang IPOLEKSOSBUDMIL, atau beberapa bidang saja, atau juga hanya salah satu bidang saja.
Penggalangan bisa dilakukan di wilayah asing, penggalangan tidak dilakukan secara terus menerus tetapi secara insidentiil menurut keperluannya dan atas perintah pimpinan/atasan yang berwenang, baik di waktu perang maupun di waktu damai.
Cara – cara penggalangan yang dipergunakan pada dasarnya tertutup, tetapi bisa pula terbuka, hanya tujuan penggalangan harus selalu dirahasiakan.

No comments:

Post a Comment